TATUNG - HASIL PERJALANAN PANJANG SUATU ALKULTURASI BUDAYA
Keberadaan Tatung di di dunia hanya terdapat di beberapa Negara, di Indonesia keberadaan Tatuung hanyabisa di saksikan di Kalimantan Barat dan Bangka Belitung walaupun dalam satu batas negara keberadaanTatung di Kalimantan Barat berbeda dalam berbagai aspek dengan Tatung yang ada di Bangka Belitung.
Tatung di Kalimantan Barat merupakan bagian dari keunikan budaya Tionghoa yang telah lama tumbuh dari hasil alkulturasi dengan budaya lainnya yang terdapat di Kalimantan Barat.
Sejauh ini kehadiran Tatung terutama pada saat Cap Goh Meh telah menjadi Ikon yang menarik bagi banyak pihak, terutama para wisatawan baik lokal maupun dari manca negara.
Saya sendiri dalam berbagai kesempatan meyaksikan penampilan Tatung selalu kehabisan tempat untuk menyimpan data dalam memori card di kamera digital yang saya pakai untuk merekam berbagai atraksi dan adegan Tatung yang menarik, setiap kali meyaksikan penampilan tatung selalu ada yang menarik untuk di abadikan.
keberadaan Tatuung menurut penjelasan yang saya dari para pelaku Tatung, ternyata keberadaan mereka hanyanya berupa media / medium atau istilah lokalnya Sarung untuk roh yang merasukinya, Roh yang merasuki bisa bermacam macam, ada yang merupakan Dewa berdasarkan mitologi Tionghoa maupun berbagai tokoh lokal yang ada di Kalbar.
Roh dipanggil melalui altar persembahan dan kemudian merasuki / masuk kedalam tubuh sang Tatung, dalam keadaan sebagai medium / sarung, sang pemilik tubuh masuk dalam keadaan trance, tubuhnya bergerak dan bersuara layaknya roh yang merasukinya, kadang kadang betbahasa yang tidak dikenalnya dalan keadaan sadar, umumnya dalam keadaan trance Tatung kebal dari rasa sakit, sehingga mampu menahan berbagai tusukan yang nembus tubuhnya, kebal di papas dengan parang tajam, menaiki tangga yang terbuat dari parang dan duduk di bangku yang terbuat dari deretan parang.
Tatung adalah satu warisan budaya yang memiliki akar panjang dalam budaya Tionghoa dan Kalimantan Barat, sarat dengan suasana mistis dan bernapaskan kasanah kekayaan budaya kuno milik para leluhur tanah Borneo ini.
salam hangat,
Andreas Acui Simanjaya
email : andreasacui@yahoo.com
Tatung di Kalimantan Barat merupakan bagian dari keunikan budaya Tionghoa yang telah lama tumbuh dari hasil alkulturasi dengan budaya lainnya yang terdapat di Kalimantan Barat.
Sejauh ini kehadiran Tatung terutama pada saat Cap Goh Meh telah menjadi Ikon yang menarik bagi banyak pihak, terutama para wisatawan baik lokal maupun dari manca negara.
Saya sendiri dalam berbagai kesempatan meyaksikan penampilan Tatung selalu kehabisan tempat untuk menyimpan data dalam memori card di kamera digital yang saya pakai untuk merekam berbagai atraksi dan adegan Tatung yang menarik, setiap kali meyaksikan penampilan tatung selalu ada yang menarik untuk di abadikan.
keberadaan Tatuung menurut penjelasan yang saya dari para pelaku Tatung, ternyata keberadaan mereka hanyanya berupa media / medium atau istilah lokalnya Sarung untuk roh yang merasukinya, Roh yang merasuki bisa bermacam macam, ada yang merupakan Dewa berdasarkan mitologi Tionghoa maupun berbagai tokoh lokal yang ada di Kalbar.
Roh dipanggil melalui altar persembahan dan kemudian merasuki / masuk kedalam tubuh sang Tatung, dalam keadaan sebagai medium / sarung, sang pemilik tubuh masuk dalam keadaan trance, tubuhnya bergerak dan bersuara layaknya roh yang merasukinya, kadang kadang betbahasa yang tidak dikenalnya dalan keadaan sadar, umumnya dalam keadaan trance Tatung kebal dari rasa sakit, sehingga mampu menahan berbagai tusukan yang nembus tubuhnya, kebal di papas dengan parang tajam, menaiki tangga yang terbuat dari parang dan duduk di bangku yang terbuat dari deretan parang.
Tatung adalah satu warisan budaya yang memiliki akar panjang dalam budaya Tionghoa dan Kalimantan Barat, sarat dengan suasana mistis dan bernapaskan kasanah kekayaan budaya kuno milik para leluhur tanah Borneo ini.
salam hangat,
Andreas Acui Simanjaya
email : andreasacui@yahoo.com